Saturday, August 23, 2008

Tentang teman “Virtual” ku

Tentang teman “Virtual” ku

Akhir-akhir aku menerima beberapa undangan pernikahan teman-teman sms-ku, sebuah kabar gembira tentunya. SMS itu membuat hatiku tertegun, tidak terasa satu persatu teman-teman akhwatku menikah.

Sebagian dari mereka, terus terang aku belum pernah melihat wajahnya secara langsung kecuali di foto yang terpasang si internet. Bahkan sebagian dari mereka aku cuma mengenal mereka dari artikel dan postingan postingannya di Internet ini. Walaupun ada beberapa yang pernah beberapa kali telpon-telponan dan SMSan. Mudah mudahan mereka tidak marah ketika aku menyebut mereka teman teman.

Ada rasa gembira ketika mereka menikah, gembira karena memang itulah sunah dari Rasulullah kita, jalur yang ditetapkan oleh Syariat kita. Mereka berhasil menggenapkan dien mereka, menyelamatkan mata dan diri mereka dengan sesuatu yang halal. Tidak ada kebahagiaan yang bisa ku perlihatkan selain bahagia ketika mereka tersenyum lega bahwa mereka telah menemukan pasangan hidupnya, sesuatu yang gampang gampang susah mereka dapatkan

Tapi pernikahan mereka -para akhwat- itu adalah pertanda bahwa ‘pertemananku’ dengan mereka harus aku cukupkan sampai disini, tidak akan ada lagi SMS dan telpon telponan. Tidak akan ada lagi balasan posting atau kirim kiriman email ataupun PM karena aku merasa ada yang lebih berhak atas mereka daripadaku yang hanya sebatas teman.

Ada suaminya yang berhak untuk cemburu ketika mereka –para akhwat- mendapatkan telpon atau SMS dari seorang ikhwan yang sama sekali tidak dikenal oleh suaminya walau itu hanya ucapan selamat atau just says hello, atau ketika para akhwat itu bercerita kepada suaminya bahwa ada ikhwan dari kota anu yang begini dan begitu di intranet dan suaminya itu tidak tahu siapa si ikhwan itu.

Ada suaminya yang berhak untuk marah ketika mereka –para akhwat- terlihat cengengesan dengan teman ikhwan dihadapannya ataupun dibelakangnya. Terlihat berduaan dengan ikhwan yang bukan mahromnya atau walaupun cuma bertemu karena alasan yang dicari cari semisal : pekerjaan dan tetanggaan.

Ada suaminya yang berhak mendapatkan kehormatan, untuk selalu dipintai ijinnya ketika kita, teman ikhwan dari istrinya mau sekedar bersilaturahim dengannya via telpon, SMS, Surat ataupun langsung datang kerumahnya.

‘Pertemananku’ dengan para akhwat itu aku cukupkan sampai disini.



No comments:

Assalaamu'alaikum~~~~jaga hati, jaga panca indramu! jaga sikap + perbuatanmu,JANGANTURUTI NAFSU & AMARAHMU = INGAT! GUSTI ALLAH TIDAK PERNAH TIDUR = ->->-.>

PERKENALAN dari ku:

My photo
jakarta - kediri, alam raya, Indonesia
Dalam impian masa remajaku Kucoba kuangkat kembali karung-karung bernama harapan, ku terjatuh, Kucoba untuk bangkit kembali, Aku terjatuh dan aku terjatuh...... Entah berapa kali aku terjatuh, aku tak dapat menghitungnya, Namun aku masih bertahan, karena hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh Hidup adalah perjuangan, memasuki rahasia langit dan bumi, serta mencipta dan mengukir kehidupan adalah tujuan akhirku. Dan kuyakin masih ada hari esok bersama Pelangi. Aku terus berusaha dan berdoa, Aku serahkan tubuh dan jiwaku sepenuhnya untuk-Mu Tuhan,