Friday, October 16, 2009

Perhatian Yang Menjerumuskan

Tak terasa sudah lama saya tidak mengupdate blog ini, banyak faktor penyebabnya , faktor yang utama adalah masalah adaptasi transisi dari dunia kampus ke dunia kerja yang tentunya butuh penyesuaian terutama dari segi manajemen waktu.

Oke, cukup segitu curhatnya, back to topic...

Contoh kasus:

Beberapa pekan ini seorang cewek sebutlah namanya bunga (seperti berita kriminal aja neh..) wajahnya berseri-seri setiap pagi bangun tidur, dibacanya SMS dari salah seorang teman cowoknya (sebutlah kumbang) yang isinya seperti ini “ di pagi yang dingin ini tubuh terasa beku, mari kita ambil wudhu dan menghadap Allah maka kehangatan akan datang” si bunga ini merasa gembira karena diperhatikan, Apalagi atas nama keimanan dan ketakwaan. Memang beberapa waktu terakhir bunga setiap pagi mendapat SMS ataupun Telepon yang mengingatkannya untuk ibadah. Iapun semakin semangat beribadah..

Lalu apa yang salah? Kasus itu dapat dilihat dari 2 sisi

1. Sisi pemberi perhatian , apa yang salah? SmS tersebut hanya tausyiah belaka bagus dan benar secara tekstualnya. Tapi bisa jadi buruk secara muatan dan motivasi. Jika si kumbang memang ingin memberi nasihat, mengapa hanya kepada bunga? Bukankah temannya yang lain juga berhak mendapat nasihat? Atau lebih amannya mengapa SMS itu tidak dikirimkan kepada teman yang sama-sama cowok saja? Jadi, motivasi si kumbang untuk memberi nasihat adalah sangat meragukan, ada motivasi lain dibaliknya. SMS/Telepon tersebut membuka pintu Riya’ dan Ujub, kenapa? Bisa jadi motivasi si kumbang adalah ingin menunjukkan kepada bunga kalo si kumbang itu rajin ibadahnya, pagi-pagi sudah bangun untuk sholat shubuh. Bukankah ini berbahaya, nilai ibadah bisa tidak berarti karena tercampur riya’.

2. Sisi Penerima perhatian, apa yang salah dengan semakin semangat beribadah? Lagi-lagi disini harus dilihat motivasinya. Apakah dia semakin giat beribadah benar-benar karena Allah (lillah). Apakah sama sekali tidak terbersit dihatinya untuk menunjukkan kepada si kumbang bahwa dia juga rajin beribadah. Dalam kasus seperti ini kadang si bunga akan menjawab SMS tersebut dengan menyebutkan ibadah yang telah di lakukannya, dan inilah yang diharapkan setan pembisik nafsu. Menceritakan amal ibadah dengan motivasi salah akan menghancurkan nilai ibadah itu. Atau begini, si bunga semakin rajin bangun pagi karena takut jika tidak bangun, dia malu jika tidak menjawab SMS/Telepon dari si kumbang dan semakin malu jika ditanya ternyata dia belum sholat shubuh. Sholatnya yang tepat waktu lebih ditujukan agar dia tidak malu jika ditanya orang lain.

Barangkali contoh kasus tersebut adalah sebagian kecil perilaku pemuda-pemudi muslim yang salah arah. Yang perlu dicermati bahwa jika perilaku tersebut terjangkit pada aktivis dakwah muda islam, tentunya sangat disayangkan jika mereka tidak dapat menata hati dengan ilmu yang mereka miliki.

Riya’ adalah penyakit hati yang halus namun berbahaya, saya sendiri juga ragu apakah tulisan-tulisan di blog ini benar-benar bersih tidak tercampur dengan unsur riya’. Biarlah Allah yang menilainya..

Cukup sekian artikel “come back” saya, Insya Allah pembahasan tentang riya’ akan saya lanjutkan di artikel selanutnya.

No comments:

Assalaamu'alaikum~~~~jaga hati, jaga panca indramu! jaga sikap + perbuatanmu,JANGANTURUTI NAFSU & AMARAHMU = INGAT! GUSTI ALLAH TIDAK PERNAH TIDUR = ->->-.>

PERKENALAN dari ku:

My photo
jakarta - kediri, alam raya, Indonesia
Dalam impian masa remajaku Kucoba kuangkat kembali karung-karung bernama harapan, ku terjatuh, Kucoba untuk bangkit kembali, Aku terjatuh dan aku terjatuh...... Entah berapa kali aku terjatuh, aku tak dapat menghitungnya, Namun aku masih bertahan, karena hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh Hidup adalah perjuangan, memasuki rahasia langit dan bumi, serta mencipta dan mengukir kehidupan adalah tujuan akhirku. Dan kuyakin masih ada hari esok bersama Pelangi. Aku terus berusaha dan berdoa, Aku serahkan tubuh dan jiwaku sepenuhnya untuk-Mu Tuhan,