Saturday, February 9, 2008

TRIK – TRIK SETAN MENGGODA MANUSIA

TRIK TRIK SETAN MENGGODA MANUSIA

Sebagaimana yang sudah dipahami, yang namanya tokoh sentral kehidupan di alam raya ini adalah manusia, bukan alien, gendruwo, wewegombel, banaspati ataupun sundel bolong. Manusia diiringi oleh dua kekuatan makhluk, yakni malaikat sebagai suporter kebaikan serta syetan sebagai suporter keburukan. Kedua energi negatif dan positif ini setiap detiknya mempengaruhi keputusan manusia untuk beramal. Apakah amal baik ataukah amal jelek.

Di dalam menjalani amal kebaikan, manusia akan selalu dihalangi dan dimusuhi oleh setan dan wadyabalanya. Trik dan tipu daya setan itu banyak macam dan banyak ragam. Dari setan kelas ceremende sampai setan kelas pejabat eselon satu. Nah, berikut ini beberapa jurus yang biasa setan gunakan untuk menjerumuskan manusia.

1. Jurus Pertama.
Ini jurus klasik. Pelaksananya setan kelas ceremende. Tugasnya simpel, yakni menghalangi manusia dari taat pada aturan Gusti Allah. Jadi pokoknya cuma menghalangi dan mbujuki biar manungso gak usah njalani ibadah. Jurus paling ringan ini saja bisa menjaring banyak pengikut sampai sak arat-arat. Jika sampeyan mendengar omongannya orang macem begini, “Halah, ngapain sholat dan sedekah. Buang-buang waktu dan duit saja. Mendingan waktunya dipakai buat yang produktip.” Maka sebenarnya dia itu sedang dijerat oleh setan kelas ceremende.

Kalo sampeyan di kelas ini saja keok, yo wis lah. Berarti kelas sampeyan cuma kelas teri. Sama setan level pra TK saja kukut.

2. Jurus Kedua.

Setan level ini menggoda manungso yang bertekad mau ngamal dan gak mau dihalangi. Nah setannya nuruti saja niat baiknya. Tapi secara halus dibujuki agar manungso mau “menunda” niat baiknya itu. Setannya mbisiki, “Udahlah sholat, sedekah, dan haji itu memang bagus sih. Tapi entar aja lah. Kamu kan masih muda, itu paling bagus dipakai ndugem saja. Ntar kalo sudah tua mertobat. Amal manusia kan yang penting gimana akhir hayatnya. Daripada sekarang ngamal sholeh trus pas tuwek ngekek malah maksiat… akhirnya neraka juga kan.”

Bujukan setan kelas ini menghasilkan manungso yang kalo diajak ngamal selalu bilang,Yah, entar kalo sudah saatnya kan njalani juga. Sedekah entar saja kalo sudah nerima rapelan… lha kalo munggah kaji besok saja kalo anak cucu wis dadi uwong.”
Emange saiki isih munyuk…??

Korban jurus kedua ini juga gak kalah banyak. Mungkin sampeyan salah satu di antaranya. Di level kecil korbannya adalah orang yang suka menunda sholat sampai mepet hampir habis waktunya, subuh kesiangan, dlsb.

3. Jurus Ketiga.

Kalo jurus kedua itu sifatnya menunda, maka jurus ketiga ini si setan justru malahan mendorong agar manungso cepat-cepat njalani ngamal sholeh. Wah, jos tenan. Setan kelas ini levelnya sudah mengarah kepada level khusus.
Mbujuki agar manungso cepet-cepet nglakoni ngamal itu tentu saja dengan konotasi ala setan. Yakni cepet-cepet dalam artian buru-buru. Sehingga karena buru-burunya sang manungso belum siap ngelmunya. Maka beramallah dia dengan tanpa ngelmu.

Sholatnya tanpa ngelmu yang cukup, akhirnya belepotan, taklid ikut-ikutan, pokoke ngene. Hajinya tanpa kesiapan ngelmu, akhirnya cuma plesir pake kemben putih, trus tahu-tahu pulang dipanggil pak kaji dan bu kajah setelah bagi-bagi tesbeh dan sajadah dicampur air zam-zam. Sudah kaji tapi sholat maghrib pirang rokangat ra apal. Semua berawal dari ketergesaan dan ketidak siapan ngelmu akibat diburu-buru setan untuk segera ngamal. Yang bener, segeralah beramal tapi dengan langkah yang tepat, tidak usah buru-buru. Lantas dipelajari ngelmunya secara bertahap agar amalnya dilandasi ngelmu yang mantabh…

4. Jurus Keempat
Jurus ini dipakai setan buat orang yang sudah tak mempan lagi dihalangi dan ditunda ngamalnya, Serta sudah melandasi amalnya dengan ilmu sebaik-baiknya. Maka jurus yang dilancarkan adalah menyerang sisi keniatan si pelaku amal. Segala ngamal ngibadah itu harusnya ikhlas. Tapi si setan membelokkan keniatan itu kepada niat-niat yang tujuan akhirnya adalah makhluk.

Maka disini setan nyebar pirus yang namanya riya’. Yakni amal sholeh untuk pamer dan dilihat manusia. Nyumbang masjid gak puas kalo gak dijepret kamera trus dipublikasikan di semua media. Nyumbang anak yatim gak mantabh kalo gak difilem dan dividiokan trus disiarkan di tipi. Tampak mesam-mesem puas melihat dirinya muncul di media sedang mbagi-mbagi rejeki, sekaligus menaikkan citra baiknya yang merupakan kredit point positip bagi kelangsungan karirnya.

Selain pirus riya’, si setan juga menebar bakteri sum’ah. Sum’ah ini gak mau amalnya dipertontonkan, gak seneng amalnya dilihat orang. Bahkan seringkali nyumbang dengan nilai besar trus ID nya cuma disebut “Hamba Allah di Bumi Allah”. Tapi ketika dia mendengar orang-orang membicarakan kebaikan si “Hamba Allah di Bumi Allah” itu, hatinya berbunga, bangga, menikmati pujian itu dengan berkata pada dirinya sendiri, “Ha wong aku kok… Gitu lho amalan yang ikhlas. Hanya Allah yang tahu, orang gak tahu… ya persis kayak aku ini.”

Itulah bakteri sum’ah, bukan seneng diperlihatkan amalnya tapi senengnya jika diperdengarkan amalnya. Disebut-sebut amalnya meskipun anonymouse. Kedua-duanya merusak niat ikhlas kita.

5. Jurus kelima
Di level ini jurusnya makin maut. Targetnya adalah manungso yang gak bisa dihalangi, ditunda dan diburu-buru untuk ngamal, trus berusaha ikhlas. Jadi untuk manungso yang sudah setengah keren ini, maka dikirimlah setan jenis penggoda ulung.

Setan level ini mbisiki pada manusia, “Wah, sampeyan itu manungso langka lho. Mau ngamal sholeh, masih muda, ilmunya tinggi, lillahi tangala.. jarang lho ada manungso macem sampeyan. Yang lain-lainnya itu kan cuma tengu bangsat, gak ada apa-apanya dibanding sampeyan yang sudah sumeleh.”

Dipuji-puji sama setan setinggi langit lapis sembilan, sehingga melenakan. Akhirnya si manungso kemasupan sipat ujub. Mengherani diri sendiri, menganggap dirinya hebat dan mumpuni. Merasa amalnya sudah sak ikrak tumplak. Jauh dari neraka dan sudah bertetangga dengan surga. Sifat ujub ini melalaikan dan membinasakan. Seyogyanya semua pelaku amal sholeh mau meniadakan dirinya di hadapan Allah. Karena sebenarnya Gusti Allah lah yang memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga manungso bisa dan mau menjalani amal ibadah. Kita lemah gak bisa apa-apa tanpa pertolongan Allah swt. Tapi dasar setan… manungso, dielus-elus trus dikepruk. Sing dikepruk malah tenang2 gak ngrasa..

6. Jurus Keenam
Kalo ada manungso yang bisa ngamal, gak menunda amal, berilmu, trus bisa pasrah ikhlas serta yakin bahwa amalnya itu semata-mata atas pertolongan Allah dan ikhlas lilahi ta’ala, maka dikirimlah setan level advance. Level keenam ini si setan mencari celah. Dibiarkannya lima setan krocok dibawahnya njengkang kalah. Tapi dia jeli dan memanfaatkan momen. Ketika ada kesempatan masuklah dia. Yakni dengan cara membangkitkan emosi si manungso sehingga dia mengundat amalnya.

Mengundat atau mengungkit amalan yang sudah dikerjakan akan menghancurkan pahala amal. Ibarat sudah mbangun gedung sampai jadi, tahu-tahu dibom sampae hancur oleh si pembangunnya.

Biasanya mengungkit atau mengundat amalan dilakukan di saat manungso lengah. Misalnya, ada orang sudah ditulungi, diopeni, tahu-tahu melakukan perbuatan yang menyinggung dirinya. maka akan muncul ucapan-ucapan yang mengungkit kebaikannya. Macem gini :

“Oalah, dulu kalo kamu gak saya openi, kamu masih kere di jalanan. Kalo nggak ditulungi kamu mesti masih ngemis-ngemis. Dasar kacang lali kulite.”

“Masjid itu kalo saya gak rintis pembangunannya gak bakalan berdiri tuh. lha wong orang-orang sini katro semua.”

halah tiwas tak tulungi… lha kok sekarang malah gak tahu terimakasih. Kalo kamu dulu gak ditulungi jadi apa kamu sekarang.”

Dan masih banyak sekali contoh-contoh yang serupa. Jadi hendaknya yang namanya amal itu ya harus ikhlas ketika sebelum beramal, saat beramal dan sesudah beramal. Trus dijaga sampe mati. Di level ini memang mangkin berat. Setannya juga bukan sembarang setan.

Sebenarnya masih ada beberapa jurus yang belum disampaikan. Tapi sementara sampai disini dulu. Lha sudah kedawan, entar capek nyekrolnya sampai ndlosor ke bawah. Semoga kita bisa terhindar dari trik dan tipu daya setan. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga dari godaan setan.

3 comments:

Anonymous said...

Hidup tidak akan indah tanpa warna-warni kehidupan. begitu juga dengan beribadah, ia akan lebih dirasa berarti jika cobaan telah dilalui.
qt hanya bisa berusaha selanjutnya terserah Allah karena maqam orang itu berbeda-beda.
Ada dua istilah yang mungkin cukup menarik yakni istilah Murid dan Murod. Yakni yang menginginkan dan yang diinginkan. Ada seseorang yang memang diharapkan oleh Allah menjadi orang yang baik.Ia dimudahkan oleh Allah dalam mencapai maqam yang tinggi. namun ada juga yang menginginkan untuk jadi lebih baik. Untuk orang yang berada pada maqam ini harus lebih keras dalam berusaha. Dimana Maqam kita...? Wallahua'lam bishowab
Qt hanya bisa berusaha..ikhtiar disertai dengan doa

Anonymous said...

wah, G kuat komentarnya, gak nyambung ku, hik2

Anonymous said...

ini kok serius bangetz

Assalaamu'alaikum~~~~jaga hati, jaga panca indramu! jaga sikap + perbuatanmu,JANGANTURUTI NAFSU & AMARAHMU = INGAT! GUSTI ALLAH TIDAK PERNAH TIDUR = ->->-.>

PERKENALAN dari ku:

My photo
jakarta - kediri, alam raya, Indonesia
Dalam impian masa remajaku Kucoba kuangkat kembali karung-karung bernama harapan, ku terjatuh, Kucoba untuk bangkit kembali, Aku terjatuh dan aku terjatuh...... Entah berapa kali aku terjatuh, aku tak dapat menghitungnya, Namun aku masih bertahan, karena hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh Hidup adalah perjuangan, memasuki rahasia langit dan bumi, serta mencipta dan mengukir kehidupan adalah tujuan akhirku. Dan kuyakin masih ada hari esok bersama Pelangi. Aku terus berusaha dan berdoa, Aku serahkan tubuh dan jiwaku sepenuhnya untuk-Mu Tuhan,